"Menemukan passion menulis di usia yang tak lagi muda, emang bisa?"
RESUME KE – 2 oleh LIDIYA DEWI KENCANA, S.Pd
- Hari, Tanggal: Rabu, 11Januari 2023
- Judul Materi: Menjadikan Menulis Sebagai Passion
- Narasumber: Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd
- Moderator: Widya Setianingsih, S.Ag
Di sebuah Coffee Shop di pinggiran kota Jakarta,
duduk tiga perempuan yang jika dilihat dari usianya sih cukup matang. Usiaku
dan usia mereka nampaknya tidak berbeda jauh. Kelihatannya mereka cukup akrab
dan sangat dekat. Kedekatan mereka terlihat dari bahan obrolan, celetukan,
ketawa yang renyah banget, dan dari sorot matanya. Aku yang duduk tidak jauh
dari meja mereka mau tidak mau turut menyimak obrolan mereka. Walaupun akupun
sibuk dengan leptop dan secangkir kopi di hadapanku.
Entah ini sebuah keberuntungan atau memang penguat untukku, obrolan mereka itu seolah menguatkanku akan passionku saat ini yang baru aku temukan. Selain mereka asyik berselancar ke keseruan mereka di masa lalu, merekapun terlihat asyik saling update aktivitas saat ini. Mereka saling bertukar informasi bahwa saat ini kehidupan mereka tuh berbeda jauh dari apa yang mereka sempat cita – citakan dahulu. Mereka membahas hobi dan passion yang justru menjadi sumber pundi – pundi kekayaan mereka saat ini. Tidak hanya itu, merekapun asyik berbagi cerita bahwa setelah sekian lamanya mereka baru bisa menemukan kegiatan yang bisa membuat mereka lebih hidup dan bahagia. Eits, tapi bukan jargon iklan salah satu merk rokok yaa hehehe. Ternyata, merekapun sama ada yang memang baru menemukan passion mereka di usianya sekarang dan dengan serta merta passion tersebutlah yang merubah hidup mereka menjadi lebih baik.
Nah, sekarang kita fokus ke kondisiku saat ini yaa guys. Akupun saat ini sedang ada di fase menikmati passion baruku yakni menulis. Menulis adalah aktivitas yang tidak aku sukai. Banyak alasan mulai dari rasa malas, gak ada ide, sampai sempat mikir bahwa menulis tuh cuma untuk kalangan tertentu saja dan pastinya itu bukan aku yaaa. Eits, tapi itu dulu sebelum akhirnya aku menemukan arti dari keberadaanku di dunia ini.
Waktu berlalu, tahun demi tahun silih berganti. Sampai aku ada pada satu titik mempertanyakan arti aku ada di dunia ini. Teringat sebuah hadits “Sebaik – baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya”. Dorongan untuk bisa menghasilkan sesuatu yang mudah – mudahan bisa bermanfaat untuk orang lain sangat kuat. Aku mulai menginventarisir, apa saja sih yang bisa bermanfaat namun sesuai dengan kapasitasku dan buat aku bahagia tentunya. Munculan ide untuk membuat buku. Butuh waktu memang untuk meyakinkan diri ini akan passion untuk menulis. Secara yaaa, dulu tuh aku paling gak suka nulis.
Berguru kapada mentorku di KBMN #28 yakni Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd, beliau adalah sosok senior yang sudah malang melintang di dunia menulis sehingga dijuluki sebagai “The Queen of Antology”. Beliau menjadikan aktivitas menulis sebagai passionnya. Ada beberapa langkah persiapan yang perlu diperhatikan untuk memulai membuat sebuah tulisan, diantaranya:
1. Gali
dan temukan ide atau gagasan
2. Tentukan
tujuan, genre, dan segmentasi pembaca
3. Tentukan
topik
4. Buat
outline, dan
5. Kumpulkan
bahan materi.
Kelima tahapan tersebut menjadi langkah penting guna menghasilkan karya yang bermutu. Lalu, bagaimana cara agar kelima tahapan tersebut bisa kita lakukan dengan efektif? Berikut tipsnya.
Langkah Utama
Sebelum menginjak ke langkah
pertama dan seterusnya, yang utama adalah kita harus luruskan niat. Niat kita
menulis itu untuk apa? Niat yang kuat akan mendorong dan merawat passion kita tetap berkobar.
Langkah Pertama
Untuk menggali dan menemukan
ide / gagasan dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya melalui kegiatan
membaca karya orang lain, membaca berita, merefleksi pengalaman pribadi,
melihat isu yang sedang hapenning,
mengamati lingkungan sekitar, mengobrol dengan orang lain, dsb.
Langkah Kedua
Untuk menentukan tujuan,
genre, dan segmentasi pembaca, kita bisa lebih mengerucutkan ide – ide yang
ditemukan di langkah pertama. Penting di langkah kedua ini kita putuskan
spesifikasi tujuan menulis misalnya untuk entertain
/ menghibur, menginformasikan sesuatu / berita, persuasi / mengajak orang lain, dan atau hanya
sekedar ungkapan ekspresi kita saja. Untuk genre juga perlu diperhatikan yaa. Dalam
menentukan genre bisa dilihat dari tujuan. Nah, kalau untuk segmentasi pembaca,
kita tentunya perlu menyesuaikan bahasa yang digunakan. Hal ini agar target
pembaca dari karya tulis kita tuh merasa relate
dan merasa sangat diuntungkan dengan tulisan kita. Jadi secara emosi ada
keterikatan antara apa yang dibaca dengan jiwa pembacanya.
Langkah Ketiga
Untuk menentukan topik yang
akan dikembangkan, tentunya perlu memperhatikan poin di langkah kedua. Misalnya
tujuan dari tulisan kita adalah menyajikan informasi tentang kesehatan dengan
genre tulisan populer, dan sebagai segmentasi / target pembaca adalah para
manula. Maka, kita bisa memilih topik “Hidup
Sehat di Usia Senja”.
Langkah Keempat
Dalam membuat outline atau kerangka tulisan yang akan
menunjukan gambaran materi yang akan ditulis, aku sendiri sih lebih suka membuat
outline dalam bentuk mind mapp. Mengapa? Karena dalam membuat
outline yang diperlukan oleh kita
hanyalah menuliskan gambaran besar / kerangkanya saja. Dengan mind mapp aku jadi lebih mudah membaca
arah dari tulisanku tersebut.
Langkah Kelima
Ini merupakan langkah
terakhir di tahap persiapan yakni mengumpulkan bahan materi. Ini tahapan yang
penting banget yaa guys, jadi jangan
sampai ke skip. Di tahap ini kita
perlu memperkaya diri dengan bahan bacaan yang relevan dengan topik yang akan
kita bahas. Semakin banyak referensi yang kita punya, maka semakin banyak ide
yang bisa kita kembangkan sehingga semakin kaya infromasi yang bisa kita bagikan.
Demikian yaa guys pelajaran yang aku dapat di KBMN #28 sesi kedua ini yang bisa dibagikan ke kalian. Semoga bisa bermanfaat dan bisa mendorong kita semua untuk mulai menulis. See you.
Semangat dan pasti bisa ..
BalasHapussilakan komentar di blog saya
https://ragungps.blogspot.com/2023/01/rutinitas-jumat-pagi.html
Otw , ke blog pak Agung ya
HapusSiap Pak Agung, terima kasih.
HapusMantap nih, sambil ngopi sambil menulis
BalasHapusBetul Pak Afif, biar idenya ngalir terus hehehe...
HapusMasya Allah, Keren Selalu saja ada alasan untuk menulis memang saat menulis sudah menjadi kebutuhan untuk kita, sepakat dengan Bu Lidiya Selalu ada jalan jika kita mau berusaha#Menulis bisa dimana saja, Kapan Saja, Sama Saja. Karya tulisan ibu sudab mampu membuat kami para pembaca membayangkan seolah kami pun berada disana. Dan itu Keren. Barokallah Fii Ilmi Bu Lidiya Tetap semangat berkarya Menulis akan menjadi Warisan Aksara Kebaikan, In Syaa Allah. Good Luck Cekgu :)#Berkah-berkah-berkah
BalasHapusMasya Allah, Tulisannya Keren, ada ruh didalamnya, memang Selalu saja ada alasan untuk menulis saat menulis sudah menjadi kebutuhan untuk kita, sepakat dengan Bu Lidiya pasti ada jalan jika kita mau berusaha#Menulis bisa dimana saja, Kapan Saja, Sama Saja. Karya tulisan ibu sudah mampu membuat kami para pembaca membayangkan seolah kami pun berada disana. Barokallah Fii Ilmi Bu Lidiya Good Luck Cekgu :)#Semangat Menulis, Semangat berbagi kebaikan #
Hapus